OKU Selatan,Buktipetunjuk.id —Pengecatan kantor seyogyanya guna memberikan kesan estetik, apik dan indah guna memberikan rasa nyaman bagi warga saat melakukan pengurusan surat menyurat di sebuah instansi pemerintahan, selain itu juga menjadi kesan tersendiri bagi tamu atau warga yang datang ke kantor tersebut.
Kesan ini hilang ketika pengecatan ulang diduga fiktif yang dilakukan oleh oknum Lurah hingga menguatkan indikasai telah terjadinya manipulasi anggaran yang sebenarnya. Rabu 16 Oktober 2024.
Info dugaan manipulasi anggaran untuk perawatan dan pengecatan kantor Kelurahan Bandar Agung tersebut mencuat setelah awak media mendapat laporan warga yaitu pekerja yang disuruh mengecat ulang kantor kelurahan beberapa bulan yang lalu, AI seorang warga kecamatan Banding Agung kabupaten Oku Selatan Sumsel, Saat itu diminta oknum Lurah dan pegawainya untuk berfoto sambil memegang rol cat seolah sedang mengerjakan pengecatan dinding di area kantor kelurahan, Tapi dijelaskan oleh AI bahwa pengecatan untuk perawatan kantor Kelurahan tersebut hanyalah fiktif dan sekedar untuk mengambil dokumentasi semata.
Oknum Lurah tidak sendiri, diduga ia bersekongkol dengan seorang oknum sekretarisnya, secara bersama-sama mereka memerankan permainan jahat dalam mengelola anggaran Dana di Kelurahan yang ia pimpin. Guna untuk melancarkan aksi-aksi bobroknya untuk mendapatkan pundi-pundi uang haram.
Pada saat itu AI juga diminta untuk mencairkan dana yang sudah ditransferkan sebelum nya oleh Oknum Lurah ke rekening tabungan pribadinya AI, setelah dana ditarik lalu diminta kembali untuk menyerahkan kepada oknum Lurah.
Uang masuk ke rekening saya sebesar 840 ribu dan saya di kasih upah pura-pura ngecat sebanyak 240 ribu, sisanya saya serahkan ke Lurah karena disuruh mengembalikan sisanya.” ungkap narasumber yang enggan disebut namanya tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi sekitar di bulan maret 2024 lalu saat suasana bulan puasa.
Dari kejadian hal kecil diatas ini saja sudah di fiktifkan, kuat dugaan anggaran untuk program-program yang lainnya, yang dilaksanakan di kelurahan melalui dana kelurahan patut diduga tidak berjalan.
Diperoleh juga informasi, Posyandu untuk bayi balita maupun pra lansia tidak diberikan insentif, padahal dana insentif tersebut untuk memotivasi kader-kader posyandu guna mensukseskan program pemerintah untuk pencegahan stunting dan menekan angka kematian ibu karena melahirkan.
Pegawai Kelurahan sempat menceritakan, untuk belanja Alat Tulis Kantor (ATK) Kantor Kelurahan tidak ada pembelian atau pembelanjaan, sehari-hari hanya memakai ATK seadanya saja.
Ketika dikonfirmasi dengan FI Lurah yang bersangkutan, hingga kini belum ada tanggapannya.
Diharapkan pihak-pihak yang berkompeten agar menanggapi hal ini, mohon agar kiranya dugaan manipulasi data pembelanjaan anggaran Dana Kelurahan Bandar Agung tersebut bisa diusut dan ditindaklanjuti agar tidak terjadi lagi hal serupa untuk kedepannya.
(YL/Red)