TANGGAMUS, BUKTIPETUNJUK.ID–Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanggamus mencatat ada 27 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) per Januari hingga Fenruari 2024, mencatatkan tidak ada warga meninggal dunia.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit di Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Suteja mengatakan, penyebab penularan kasus DBD ini diduga kuat karena meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti.
“Vektor utama penyakit tersebut yang cenderung meningkat seiring dengan datangnya musim penghujan,” kata Bambang kepada Media Prioritastv.com, Kamis 29 Februari 2024.
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah mengambil langkah-langkah preventif dengan menerbitkan surat edaran dari Bupati Tanggamus.
Surat edaran tersebut memberikan instruksi kepada Puskesmas, melalui Kepala Puskesmas dan pengelola program, untuk meningkatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan pendekatan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air saat hujan.
Johan menekankan pentingnya kerjasama antara Puskesmas, camat, dan aparat pekon dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar berjalan secara rutin dan berkesinambungan.
Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan peran serta masyarakat dengan melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus juga telah menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa Larvasida dan insektisida.
Bahan-bahan ini digunakan untuk kegiatan abatisasi dan penyemprotan (fogging) di wilayah Puskesmas guna mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan peningkatan kasus DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Tanggamus tetap terjaga, terutama selama musim penghujan yang rentan terhadap penularan penyakit,” tandasnya.
(Yeyen/Pub)