Diduga Imbas Dari Penembakan di Tambang Ratatotok Polisi Menjalankan Tugas Dilapangan Disita Senjatanya.

Foto Ilustrasi Polisi

Manado,Buktipetunjuk.id Beredar kabar semua anggota Kepolisian Polda Sulawesi Utara, yang biasanya di lengkapi senjata dalam menjalankan tugas kini senjata nya di sita. Senjata api yang biasa di gunakan anggota Kepolisian Polda Sulut dan Jajaran nya di sita karena diduga Imbas dari kejadian penembakan ditambang Ratatotok kabar ini di dapatkan media ini. Jumat (25/04/2025).

Menurut informasi yang di dapatkan Awak media ini,senjata api yang di gunakan Anggota di Lapangan di sita karena kejadian Naas penembakan di Tambang Ratatotok yang di lakukan oknum anggota Brimob.

Terkait dengan hal itu,Ketua LSM 87 Hukum & Kriminal Indonesia (DTHI) Fenly Lumentut angkat bicara.” Perkara di laut jangan di bawah di darat,Kejadian di tambang,pelanggaran oknum anggota Brimob jangan di salahkan semua anggota kepolisian yang bertugas di lapangan.

Lanjut lumentut, saya adalah masyarakat yang sering mengkritisi kinerja kepolisian apabila menurut saya terlalu berlebihan,namun dalam hal ini saya tidak setuju jika anggota kepolisian yang bertugas di lapangan tidak di lengkapi senjata,karena kita ketahui bersama Sulut rawan konflik,Apalagi Manado. Senjata tajam,panah wayer,dan lain sebagainya dapat membahayakan Anggota.” ungkap Fenly.

Hal itu yang membuat saya heran kenapa Pimpinan mereka menyita atau mengambil senjata anggota nya,ini sama saja membiarkan anak buah nya terluka atau bahkan mati di dalam menjalankan tugas,karena kita tidak pernah tahu karakter dan niat setiap orang yang berhadapan dengan hukum.” ujarnya.

Saya meminta Kepada Bapak Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie  untuk sesegera mungkin membekali anggota nya dengan senjata agar setiap tugas yang beresiko yang akan mereka lakukan dapat mereka kerjakan tanpa rasa takut dengan bahaya serangan dari pelaku kejahatan.

“Jangan sampai nanti jika sudah ada anggota yang menjadi korban di lapangan barulah menyesalinya,dan sudah pasti pihak keluarga anggota yang nanti dapat musibah di lapangan pasti akan teriak kepada pimpinan mereka karena saat di tugaskan di lokasi rawan atau berbahaya tidak di bekali senjata.” pungkas Lumentut.

Semoga setelah berita ini di tayangkan Bpk.Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie Dapat mengambil kebijakan untuk melengkapi anggota yang bertugas kembali menggunakan senjata dalam menjalankan Tugas di lapangan secepatnya sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi kepada anggota nya.(**)

 

(Red).

banner banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *