Pembangunan jalan desa Tanjung Tebat Muaradua Kisam terindikasi mark up anggaran.

Foto Ilustrasi.

OKU Selatan,Buktipetunjuk.idPembangunan jalan desa Tanjung Tebat kecamatan Muaradua Kisam, terindikasi mark up angaran dan dikerjakan asal jadi, hal tersebut dapat terlihat dari pantauan awak media dilokasi, Minggu 24 Desember 2023. Jalan tersebut tidak terdapat papan anggaran proyek serta tidak terdapat prasastinya.

Salah satu warga pengguna jalan IM, mengatakan jalan tersebut baru beberapa hari serah terima dengan tukang pembuat jalan, dan proses pekerjaannya dilakukan selama lebih kurang tiga bulan, sehingga untuk mengangkut hasil pertanian kami harus memutar karna jalan di tutup ujarnya, tapi dapat kita lihat jalan ini sudah patah patah dan dapat dihancurkan hanya dengan menggunakan kaki telanjang,” ucap IM.

Tidak samapi disitu IM memperlihatkan sembari menghentakan kaki di bibir jalan dan terlihat jalan tersebut hancur. Kemudian dia mengambil puing puing tersebut lalu menghancurkannya dengan cara di kepal menggunakan telapak tangan ini buktinya,” kata IM.

Salah satu tokoh masyarakat desa Tanjung Tebat YH mengaku sangat kesal serta mengutuk pembangunan jalan yang dilakukan oleh oknum kepala desa Tanjung Tebat tersebut. Untuk apa dibangun kalau seperti ini pembangunan menggunakan batu kali bukan batu split, pasirnya pasir gunung ini contohnya kualitas bangunan kalau tidak dikerjakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) sudah pasti tidaka akan bertahan lama,” ujarnya.

Tidak hanya sebatas menunjukkan kuwalitas bangunan YH sembari memperlihatkan tumpukan pasir yang berwarna merah, serta batu sebesar kepalan tangan orang dewasa bahkan banyak yang terlihat lebih besar lagi kepada Tim Media, padahal sudah pernah saya peringatkan dengan kades tapi masih seperti ini hasil pekerjaannya.” imbuh YH.

Mantan perangkat desa yang dinonaktifkan oleh kepala desa Saat di konfirmasi di kediamannya mengatakan memang dari dulu kalau kades. Dusun ini bangunannya tidak pernah beres, selalu asal jadi ujarnya, dulu saya pernah ditanya oleh media saya jujur jawabnya apa yang saya ketahui saya ceritakan, selang beberapa hari saya dipanggil oleh kades dia marah-marah saya hanya diam.

Kemudian sekitar dua bulan saya di non aktifkan dengan alasan saya tidak profesional dalam bekerja, dan memang saya menyadari di waktu itu kalau dia minta tanda tangan saya tidak mau bertanda tangan, kalau yang saya tanda tangani tidak jelas kegunaannya, tapi aneh saya tidak bertanda tangan tapi selalu tanda tangan saya ada ujarnya mungkin dalam waktu dekat saya beserta masyarakat, akan membuat laporan terkait kecurangan dana desa serta adanya indikasi pemalsuan tanda tangan oleh oknum kepala desa tersebut,” ungkapnya dengan nada keras

Sampai berita ini di terbitkan, kepala desa Tanjung Tebat belum bisa di konfirmasi lebih lanjut. (Bersambung)

.

(Rian hanafi).

banner banner banner banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *