Metro Lampung,Buktipetunjuk.id —Masyarakat Kota Metro dan seluruh pengguna media sosial dihimbau untuk mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan dengan memakai foto profil Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso.
Sejumlah akun media sosial palsu dan nomor telepon tak dikenal diketahui beredar dan berusaha memanfaatkan nama baik Wali Kota untuk melakukan penipuan, terutama dengan modus meminta sesuatu kepada warga.
Direktur Eksekutif Cabang Partai Demokrat Kota Metro, Antoni menegaskan bahwa Wali Kota H. Bambang Iman Santoso hanya memiliki satu akun resmi Facebook bernama Bambang Iman Santoso dengan jumlah pengikut lebih dari 5.600 akun.
“Selain akun resmi itu, semua akun lain yang mengatasnamakan Wali Kota adalah palsu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata dia kepada awak media, Rabu (23/4/2025).
Selain akun media sosial palsu, Antoni juga mengonfirmasi adanya nomor telepon tidak dikenal, 0812-2841-1995 yang digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menghubungi masyarakat dan mengaku sebagai Wali Kota Metro.
“Kami tegaskan bahwa nomor tersebut bukan milik Wali Kota. Wali Kota hanya memiliki satu nomor pribadi yang tidak pernah digunakan untuk meminta sesuatu kepada warga,” ujarnya.
Masyarakat diminta tidak menanggapi, tidak membalas, dan tidak memberikan informasi atau permintaan apa pun jika dihubungi oleh nomor atau akun mencurigakan yang mengaku sebagai Wali Kota atau pihak dari Pemerintah Kota Metro.
Fenomena akun dan nomor palsu ini tidak hanya meresahkan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian secara materi maupun citra bagi pemerintah daerah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Metro, Subehi juga mengimbau agar masyarakat segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang mengatasnamakan Wali Kota Metro ke pihak berwenang atau langsung ke kantor Diskominfo Kota Metro.
“Jangan ragu untuk melapor. Kami siap memfasilitasi verifikasi dan tindak lanjut dari setiap laporan yang masuk,” ucap Subehi.
Subehi juga mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu cermat dan teliti dalam menerima informasi dari media sosial atau pesan pribadi yang mencatut nama pejabat pemerintah.
“Sebagai bentuk pencegahan, kami mengimbau warga khususnya di kalangan pengguna aktif media sosial, termasuk perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan. Kita tidak boleh lengah. Di era digital ini, siapa pun bisa menjadi korban jika tidak waspada. Maka literasi digital harus menjadi tameng utama kita,” beber Subehi.
Dengan maraknya penipuan berbasis digital, Pemerintah Kota Metro mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam melawan hoaks dan tindakan penipuan siber.(**)
(Red).