Lampung Timur,Buktipetunjuk.id –Fauji yang terbaring lemas warga desa Sukoharjo kecamatan Sekampung kabupaten Lampung Timur. Luput dari perhatian pemerintah, baik dinas sosial maupun dari dinas kesehatan kabupaten Lampung Timur.
Sangat miris melihat anak dari pasangan suami istri bapak Sapta dan ibu Sri Lestari warga desa Sukoharjo dusun satu (1) kecamatan Sekampung kabupaten Lampung Timur.
Anak dari pasangan Septa dan ibu Sri lestari yang bernama Fauji sejak lahir mengalami penggeseran tulang Ekor, sehingga mengalami lumpuh tidak bisa berjalan seperti adik lainya.
Hingga saat ini adik bernama Fauji umur 7 th, anak dari Septa ibu Sri lestari belum ada perubahan seperti terkena gisi buruk.
Dari itu di sampaikan oleh orang tua adik Fauji, yang mengalami penggeseran tulang ekor, mengatakan ke media ini, tidak pernah mendapatkan batuan dari dinas kesehatan maupun dari dinas sosial.
Padahal kementrian sosial pada waktu tahun 2019 -2021 melontarkan dana untuk masyarakat yang kurang mampu hingga miliyaran rupiah.
Tapi nyatanya pasangan suami istri bernama Septa dan ibu Sri Lestari warga desa Sukoharjo kecamatan Sekampung, yang anaknya mengalami penggeseran tulang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah atau dinas terkait
Dari itu Septa orang tuan, Fauji menjerit kami sudah berobat medis, sudah montang manting kesana kesini demi kesembuhan anak kami,” kami orang tidak punya, kami tidak punya tempat tinggal rumah ini milik orang, kerja kami sekedar serabutan, keluhnya kepada wartawan media ini, Jumat (1/9/2023).
Saat ini kami memohon dengan pemerintahan kabupaten Lampung Timur, melalui bapak Bupati Dawam Rahardjo agar bisa membatu untuk berobat anak kami, yang saat ini kami sangat memerlukan uluran tangan dari para Darmawan, demi kesembuhan anak kami, keluhan itu di sampaikan oleh orang tuanya Fauji sambil meneteskan air mata.
Demi anak kami,’ kami selaku orang tua tak putus semangat, selalu berjuang demi kesembuhan anak kami. Supaya anak kami cepet sembuh dan bisa bermain dengan kawan kawannya dan bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.” tutup.
(Samsi).