Sragen,Buktipetunjuk.id –Kematian ibu hamil di Indonesia atau pada saat hamil maupun pasca melahirkan kini semakin mengkhawatirkan. Kematian ibu hamil diantaranya disebabkan oleh pendarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi, persalinan macet dan komplikasi keguguran.
Hal tersebut mendorong, Sertu Mikha Babinsa Kelurahan Nglorog Kodim 0725 Sragen, untuk mengahadiri, giat rapat koordinasi dengan OPD/lerangkat desa, kader masyarakat, terkait P4K pada ibu hamil resiko tinggi, di UPTD Puskesmas sragen Kec Sragen, bertempat di Aula Kelurahan Nglorog, Kamis (13/07/2023).
Program Perencanaan Kehamilan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). sangat penting dan perlu diketahui tentang manfaat P4K antara lain adalah, meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir.
Melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman, dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan dan bayi yang baru lahir.
“Menurut Yuliati, AMd Keb, tujuan P4K antara lain supaya suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan. Adanya rencana persalinan yang aman. Adanya rencana kontrasepsi yang akan di pakai, adanya dukungan masyarakat, Toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca persalinan adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah. Memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader,” kata Yuliati.
Kematian ibu hamil masih sangat tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia di sebabkan empat faktor. Empat faktor tersebut adalah terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan dan terlalu banyak melahirkan.
Jadi kesimpulannya kita hadiri disini harus memahmi semua aturan dan larangan tentang ibu hamil. Dalam hal ini juga pentingnya diadakannya rapat koordinasi tentang pembahasan P4K ini. Supaya terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Reporter Jateng: Agus