Tasikmalaya,Buktipetunjuk.Id –Forum Wartawan Priangan (FORWAPI) kabupaten Tasikmalaya, menyoroti program ketahanan pangan yang di gadang-gadangkan pemerintah tentang swasembada pangan. Khususnya desa-desa di kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Belum begitu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, program yang digagas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pangan di desa justru menuai kritik dari warga yang merasa tidak mendapatkan dampak positif dari program tersebut.
Ketua FORWAPI Halim Saepudin dalam pernyataannya menyampaikan bahwa program ini belum berjalan efektif. “Seharusnya program ini memberikan manfaat langsung kepada warga, tetapi yang terjadi sebaliknya. Banyak warga yang mengaku tidak tahu-menahu mengenai pelaksanaan dan tujuan dari program tersebut,” ujarnya.
“Beberapa warga menyampaikan saat tim dari FORWAPI melakukan investigasi dilapangan, bantuan dan pelatihan yang dijanjikan dalam program ini tidak terealisasi dengan baik. Mereka hanya mendengar soal program ini di awal, tetapi sampai sekarang tidak ada perubahan yang mereka rasakan. Hasil panen tetap rendah, dan mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Dalam hali ini, tentunya kami dari FORWAPI mendesak pihak terkait, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi pemerintah daerah, maupun dinas terkait, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ketahanan pangan di Desa. Selain itu, kami dari FORWAPi meminta agar transparansi dan partisipasi warga dalam pelaksanaan program lebih ditingkatkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Halim.
“Hal ini kami sampaikan, karena untuk mendukung program Pemerintah dengan asta cita bapak presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, jadi jangan sampai program ketahanan pangan ini hanya menjadikan kamuflase untuk menguntungkan para oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Sekjen FORWAPI Ade Global, pihak Pemerintah saat ini harus mengecek dan berani bertindak langsung, dimana program ketahanan pangan dengan adanya ternak hewan seperti kambing, sapi ataupun budidaya ikan dan pertanian, apakah memang benar berkembang ataukah tidak, jangan sampai uang Negara yang melalui Dana Desa tersebut dampaknya tidak dirasakan masyarakat,” ucapnya.
“Maka kami dari FORWAPI berharap pihak berwenang untuk segera melakukan audit menyeluruh ke sejumlah Desa yang ada di Kabupaten Tasikmalaya ini terkait program ketahanan pangan, jangan sampai program ketahanan pangan ini hanya dijadikan indikasi money laundry bagi oknum tertentu untuk meraup ketuntungan semata, sehingga ada langkah konkret untuk memperbaiki pelaksanaan program ini agar tujuan awalnya, yakni memperkuat ketahanan pangan Desa, dapat tercapai,” pungkasnya.
(AS/Tim).