OKU Selatan,Buktipetunjuk.id —Musyawarah Desa (Musdes) adalah forum resmi yang diadakan di tingkat desa untuk membahas, menentukan serta memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan desa. Musdes diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga desa lainnya
Musdes juga merupakan wadah penting bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi menyampaikan pendapat dalam program pembangunan desa.
Dengan adanya Musdes, kebijakan dan program yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari aspirasi masyarakat setempat.
Di Dalam kegiatan Musdes antara lain membahas berbagai hal yang bersifat strategis. Musdes juga dilaksanakan secara partisipatif, demokratis, transparan, dan akuntabel.
Saat dilaksanakan acara Musdes di Desa Air Rupik kecamatan Banding Agung Oku selatan Sumatera Selatan, Sabtu 12 Oktober 2024 jam 10.00 wib siang kemarin, yang dihadiri oleh Perangkat Desa, BPD, Bidan Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan karang taruna, bahkan dihadiri juga oleh pihak PMD kecamatan, Pendamping desa . ,pendamping lokal desa tersebut terkesan suasananya sangat tegang.
Awalnya Musdes berjalan dengan lancar masing-masing kepala dusun ( Kadus) mengajukan usulan atas partisipasi dari masyarakat di wilayahnya.
Tapi sangat disayangkan ketika ada usulan dari kadus 4, dengan spontan Tantowi selaku Kepala Desa bicara keras dan marah -marah
“Kalau nanti material sudah siap, dan tidak ada tukangnya, maka kamu sendiri yang ditanam di dalam siring itu dan di cor jadi tumbal ,” ucap kades dengan nada penuh emosi .
Rika Apriyanto selaku RT di dusun 4 yang saat Musdes juga hadir, ketika di konfirmasi mengenai hal yang tidak pantas itu, ia membenarkan ucapan kades yang bernada kasar dan tempramen tersebut.
“Sebenarnya Itu kan baru usulan masyarakat melalui kadus kami, tapi kok langsung ditanggapi dengan kata-kata yang kasar, dan saya sempat emosi mendengar tanggapan kades yang menurut saya kurang pantas,” jelas rika
Selain itu juga diperoleh informasi, bahwa saat acara Musyawarah Desa tersebut baru dimulai, Bidan Desa yang juga merupakan kader Posyandu terlambat datang, sang Bidan juga dibentak-bentak dan diancam akan diberhentikan oleh Kepala Desa Tantowi.
Di Tempat terpisah, seorang ibu yang enggan disebut namanya menguatkan indikasi arogannya kades Air Rupik saat acara Musdes tersebut, “Kades orangnya tempramen pak, saya ikut musyawarah dan memang benar kades menanggapi usulan para Kadus dengan emosi dan bernada tinggi,” tambahnya.
Diungkapkannya juga informasi mengenai insentif kader posyandu yang belum diberikan kades dari bulan Juli (7) kemarin hingga sekarang.
Sementara itu Wardoyo selaku kadus 4 saat dimintai keterangannya, turut membenarkan bahwa usulannya untuk membangun Talang Drainase ditanggapi kades dengan kata-kata yang kasar.
“Atas permintaan warga tentunya kami menyampaikan aspirasi kepada Kepala Desa, tapi tanggapan kades di luar yang kami harapkan, yaitu kata-kata kasar yang kurang pantas diucapkan pemimpin desa, apalagi itu di acara Musyawarah Desa,” tutupnya.
( YL )