OKU Selatan,Buktipetunjuk.id — (16/7/3023) indikasi korupsi Dana Desa santer terdengar di berbagai daerah. Kepala Desa yang jadi tumpuan masyarakat untuk melakukan berbagai kebijakan yang mampu membangun desa menjadi maju dan berkembang agar tercipta kesejahteraan masyarakat desa acapkali justru kadang melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam mengelola dana desa.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Air Rupik Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Carut marut anggaran dana desa yang dapat dikategorikan tindak pidana korupsi, terindikasi dilakukan oleh Kepala Desa Air Rupik Thontawi SE. Indikasi tindak pidana korupsi atau penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Kepala Desa Air Rupik Thontawi bermula saat pada tahun 2023. Dimana pada tahun tersebut, Desa Air Rupik menganggarkan pada program Kegiatan Ketahanan Pangan Peningkatan produksi peternakan senilai lebih kurang Rp 105 juta yang direalisasikan berupa 5 ekor Sapi dan Kandangnya.
Besarnya anggaran Dana Desa tersebut diduga membuat kepala Desa Air Rupik Thontawi gelap mata sehingga Pengadaan hewan ternak sapi 5 Ekor yang dipandang secara kasat mata sangat tidak sesuai dengan spesifikasinya. Tentu hal tersebut terindikasi Kepala Desa mencari pundi-pundi rupiah dari program ketahanan pangan tersebut. Sehingga memark up anggaran pengadaan sapi tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara.
Saat awak media investigasi ke Lapangan, terlihat 5 ekor sapi tersebut sangat memprihatinkan, kurus dan tidak terawat sepertinya kekurangan makanan. Dan bahkan kandang Sapi
Hanya beratapkan terpal plastik saja.
Bila dikalkulasikan 5 ekor sapi tersebut dengan harga per ekornya 8 jutaan maka totalnya kisaran 40 juta, serta biaya untuk kandang kalkulasi menghabiskan dan 5 juta, Maka keseluruhanya Rp 45 juta .
Dari anggaran 105 juta untuk program pengadaan penggemukan sapi bersumber dari APBN tersebut, diperkirakan selisih sisanya 60 jutaan yang kuat dugaan dikorupsi oleh sang kades.
“kami baru beberapa bulan memelihara sapi ini pak, kondisinya sekarang sudah lumayan, daripada sebelum kami yang pelihara tempo hari.” ucap ibu pemilik rumah dekat sapi yang dipelihara.
Lantas setelah lama bercerita melengkapi informasi, entah pak, kondisi sapi ini dulu sepertinya tidak dirawat oleh ketua BPD nya, sebab sapi ini dia yang sempat pelihara, dan soal berapa harganya kita tidak tahu,” tambah seorang warga yang kebetulan berada di lokasi.
Sementara itu Kepala Desa Air Rupik Thontawi SE saat ingin dikonfirmasi, tidak berada di kantor desa dan kediamannya terlihat sepi. Walau telah dihubungi melalu pesan whatsapp namun tidak direspon. Bersambung.
( YL).