BUKTIPETUNJUK.Id, Pekanbaru –Sejumlah pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN ) di Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kuantan Singingi (Kuansing), tiba-tiba mendadak sakit asam lambung, dan yang paling mengajukan beberpa ASN mengajukan pengunduran diri.
Hal itu terjadi, setelah bupati mereka terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi KPK-RI. Kondisi itu dikeluhkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar dan Plt Bupati Kuansing, Suhardiman Amby pada Rapat Kordinasi Program Pemberantasan Korupsi di Pekanbaru, dilansir dari detikcom.
Dalam kesempatan itu hadir Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, termasuk juga perwakilan BPKP, Kemendagri dan Gubernur Riau Syamsuar.
“Beberapa bulan lalu terjadi musibah di Meranti, bupati kami di-OTT KPK. Yang kami ingin, petunjuk dari bapak masalah OPD kami banyak ingin mengundurkan diri, bendaharawan kami banyak ingin mundur. Saya sebagai Plt apa yang harus saya lakukan, Pak,” kata Asmar di Balai Serindit, Rabu (24/5/2023).
“Saya juga sama kata Suhardiman Amby, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kasusnya juga sama, sama, bupati saya juga kena OTT KPK,” tegas Suhardiman Amby.
“Soalnya ASN kita hampir mirip dengan Kabupaten Meranti, kami sudah lakukan motivasi, tetapi trauma ini belum pulih. Persoalan ASN ini ada masa lalu dengan kejadian itu,” tandasya.(**)