Kerap Kebakaran Diduga Akibat Korsleting Listrik, PLN Akui Minimnya Sosialisasi ke Warga

OKU Selatan,Buktipetunjuk.Id Belakangan ini, kerap terjadi kebakaran di wilayah Kabupaten OKU Selatan diduga akibat konsleting listrik.

Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik sebagai penyebab utama dari peristiwa yang menghanguskan beberapa rumah warga.

Menanggapi hal ini, Manager ULP PLN Muaradua, Ucok Darwaman, mengungkapkan bahwa pihaknya kini memperketat pengawasan dan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keamanan instalasi listrik di rumah tangga.

“Saat ini total pelanggan khusus di wilayah Muaradua mencapai 90 ribu. Dari pemeriksaan ditemukan sejumlah anomali dalam pembayaran, termasuk ketidaksesuaian antara pemakaian dan kondisi kWh,” ucapnya. Selasa, 01 Juli 2025.

Padahal, semua pelanggan sudah memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO). Namun, setelah pemasangan awal, tak pernah dilakukan pemeriksaan ulang,” jelas Ucok.

Ucok juga menegaskan bahwa SLO dikeluarkan oleh pihak ketiga, bukan oleh PLN. Oleh karena itu, PLN tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan instalasi yang telah disertifikasi. “Kami hanya bisa mengecek nomor registrasi SLO sebelum proses penyambungan dilakukan,” tambahnya.

PLN juga mengakui masih kurang optimalnya kegiatan sosialisasi langsung kepada masyarakat terkait penggunaan Listrik.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah SDM yang tersedia di wilayah OKU Selatan. Meski begitu, pihak PLN telah berupaya melakukan edukasi melalui berbagai cara, mulai dari sosialisasi WA Grup per unsur pimpinan hingga rencana penyuluhan lewat media sosial.

“Kalau untuk sosialisasi door to door itu tidak mungkin, karena tidak ada SDM, paling sebatas WA grup saja sementara ini,” jelasnya.

Pelanggan dihimbau untuk lebih peduli terhadap kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing. Idealnya, kabel instalasi diganti setiap lima tahun dan penggunaan MCB (Miniature Circuit Breaker) harus sesuai standar untuk mencegah risiko konsleting.

“Kami juga mengingatkan agar saat rumah ditinggal, pastikan listrik dalam keadaan mati dan tidak ada peralatan menyala. Ini langkah sederhana, tapi bisa menyelamatkan,” ujar Ucok.

PLN berharap dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan kolaborasi yang lebih luas, risiko kebakaran akibat listrik dapat ditekan seminimal mungkin,” tandasnya. (Ham)

banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *