Jakarta,Buktipetunjuk.id- Bareskrim Polri meningkatkan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret pemimpin Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang ke tingkat penyidikan. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan peningkatan status dilakukan usai memeriksa Panji Gumilang kurang lebih selama 9 jam, Senin (3/7/2023).
“Selesai memeriksa, penyidik telah melaksanakan gelar perkara. Bahwa perkara ini dari penyelidikan dinaikkan ke penyidikan. Ini sudah cukup, kami meyakini bahwa ada perbuatan pidana. Kami akan lengkapi alat bukti,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (4/7/2023).
Kepolisian menaikkan dari penyelidikan ke penyidikan karena sudah menemukan unsur dugaan pidana. Namun, sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Panji Gumilang, yang hari ini diperiksa, juga masih berstatus terlapor. Dia diperiksa selama kurang lebih sembilan jam.
Panji enggan bicara banyak soal dirinya berpotensi menjadi tersangka. Ketika ditanyakan hal itu, ia hanya mengatakan proses hukum masih dilakukan kepolisian.
“Jangan ngomong siap tidak siap (jadi tersangka). Urusannya belum selesai,” kata dia.
Beberapa waktu terakhir, Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan lantaran diduga mengajarkan ajaran menyimpang. Pesantren ini terus menjadi pembicaraan sejak beredar video saf salat Id campur antara perempuan dan laki-laki pada April lalu.
Buntutnya, Panji dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila Ihsan Tanjung terkait kasus dugaan penistaan agama ke Bareskrim Polri.
Laporan terhadap Panji itu terdaftar dengan nomor LP/B/163/VI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 23 Juni 2023.
Pada hari ini, pihak pelapor juga mendatangi Bareskrim Polri untuk menyerahkan sejumlah bukti tambahan berupa video ceramah Panji Gumilang.
“Barusan saya udah kasih ada 10 bukti tambahan dalam bentuk video rekaman, kami sudah kasih ke penyidik semua bukti-bukti barunya,” kata Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila Ihsan Tanjung.
Sumber: CNN Indonesia.
(Jbl).