Bandar Lampung,Buktipetunjuk.id —Pekerja buruh sadap karet di PTPN 7 (Tujuh) Sabah Balau hari ini lakukan aksi demo, sebagai bentuk protes atas kebijakan perusahaan yang sampai saat ini belum ada kejelasan tentang pengangkatan mereka sebagai karyawan tetap. kecamatan Tanjung Bintang, Senin 22 September2025.
Hal ini, di benarkan oleh beberapa karyawan PTPN 7 (Tujuh) saat di wawancarai oleh tim Jurnalis Maestro Indonesia (JMI) mereka mengatakan bahwa sampai dengan saat ini belum ada kejelasan terkait nasib para buruh yang bekerja di PTPN tersebut.
“Bener bang kami bekerja sadap karet sudah dari tahun 2010 sampai saat ini belum ada kejelasan perihal pengangkatan karyawan,kurang lebih sudah 14 tahun bekerja,tetapi status tetap buruh harian yang di bayarkan 1 bulan sekali dengan estimasinya per 1 (satu) hari di bayar 75000 tujuh puluh lima ribu rupiah,jadi dalam satu bulan kami di bayar 2300,000 dua juta tiga ratus ribu rupiah,” ujar salah satu peserta demo yang nama nya tak mau di publish.
Dan dari pihak perusahaan selalu meng iming-imingi kami dengan pengangkatan karyawan,tetapi dengan perjanjian kontrak. Dan itu menimbulkan rasa kekecewaan kami bang,” imbuh salah satu pendemo menambahkan.
“Kami selaku karyawan yang sudah mengabdi ke perusahaan puluhan tahun akan terus berusaha menuntut hak kami dan minta kejelasan terkait pengangkatan karyawan tetap, dan apabila aspirasi kami hari ini tidak menemukan titik terang. Kami siap untuk melanjutkan prosesnya ke Jakarta, supaya apa yang kami sampaikan bisa di dengar dan di realisasikan apa yang menjadi tuntutan kami,” tegas peserta demo.
Dari beberapa perwakilan dari peserta demo,sudah masuk kekantor PT Perkebunan Nusantara 1 (satu) untuk melakukan mediasi.
Untuk itu kami meminta kepada pemangku kebijakan dan dinas terkait dalam hal ini PT. Perkebunan Nusantara Regional 1(satu) Bandar Lampung, disnaker propinsi, serta pemerintah daerah propinsi Lampung untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap PTPN 7 (Tujuh) dan mengambil tindakan tegas.
Sampai berita ini di terbitkan tim Jurnalis Maestro Indonesia (JMI) belum bisa mengkonfirmasi pihak PT Perkebunan Nusantara 1 (satu) Bandar Lampung, karna masih proses mediasi dengan perwakilan para pendemo.
(JMI/Red).