Sungguh Miris Nasib Anak Bangsa di Era Digitalisasi dan Globalisasi.

Tasikmalaya,Buktipetunjuk.id Sangat miris nasib anak bangsa di era digitalisasi dan globalisasi, minimnya perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat selama ini dengan melihat kondisi sekolah SDN Kubangsari yang memperihatinkan.

Mirisnya, sudah berjalan kurang lebih 7 (Tujuh) tahun pembelajaran anak-anak/siswa Sekolah Dasar Negri Kubangsari Desa Kertaraharja Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, yang ditempatkan jauh dari sekolah induknya tidak mendapatkan tempat pembelajaran layaknya siswa yang lainnya disekolah induk. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang guru yang dituakan di sekolah tersebut, Selasa (14/01/2025).

Ketika jurnalis Bukti Petunjuk menyambangi sekolah tersebut, kebetulan Bapak Kepala Sekolahnya sedang bertugas di salah satu SDN induknya karena di SDN Kubangsari beliau sebagai Kepala Sekolah PLT. Kamipun berbincang-bincang dengan salah seorang guru, beliau menjelaskan, “Bahwa benar disekolah ini ada 2 (dua) rombel kelas yaitu Kelas 1 (satu) dan Kelas 2 (dua) yang terpisah dan ditempatkan jauh dari sekolah induknya (SDN Kubangsari ), dikarenakan untuk mencapai sekolah induk jaraknya terlalu jauh apalagi bagi siswa ke1 dan kelas 2.” ungkapnya.

Maka dengan demikian atas inisiatif kepala sekolah terdahulu terutama Bapak H. Jajang (sudah pensiun ) Komite sekolah, pemerintah Desa Kertaraharja dan warga masyarakat untuk membangun tempat belajar siswa berbentuk rumah panggung , itupun biayanya sebagian sumbangan alumni, tanahnya carik desa yang berlokasi di Kampung Manglid Kedusunan Mekarjaya Desa Kertaraharja Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya.” ujarnya.

Saat ini berjalan 2 (dua) Rombel yaitu Kelas 1 (satu ) sebanyak 19 siswa dan Kelas 2 (dua ) sebanyak 12 siswa, semuanya 31 siswa yang dipegang satu (1) orang guru kelas temasuk pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bahkan beliau guru perempuan yang masih honorer dan belum masuk dapodik, padahal sudah mengabdikan diri dari tahun 2020 hingga saat sekarang ini.

Ketika media ini menanyakan, apakah hal ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan atau ke dinas terkait lainnya? beliau menjelaskan Sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan jauh jauh hari, bahkan dari pihak Dinas akan memonitoring tapi sampai saat ini pun tidak ada.” tandasnya.

(DS)

banner banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *