Kades Desa Bunut Dilaporkan LSM KGSAI Terkait Dugaan Korupsi Ke-Polres OKU Selatan

OKU Selatan,Buktipetunjuk.IdKetua Tim Saber Pungli LSM Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia (KGSAI) DPP Perwakilan Sumatera Selatan bersama Tim melaporkan dugaan Tindak pidana korupsi di Desa Bunut, kecamatan Mekakau Ilir Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan yang diperkirakan mencapai Miliaran Rupiah. Senin 13 Desember 2025.

Dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh oknum kepala desa Bunut, kecamatan Mekakau Ilir Kabupaten OKU Selatan ini. Terendus, pasalnya ada beberapa masyarakat desa Bunut yang melapor ke LSM KGSAI. “Ketika tim LSM KGSAI turun kelapangan, mencari informasi dari beberapa warga masyarakat yang meminta namanya untuk tidak di publikasikan, mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan manfaat dari program ketahanan pangan yang seharusnya bisa dirasakan oleh masyarakat dan kalaupun ada diserahkan ke masyarakat untuk mengelolanya.” katanya.

Terpisah LSM KGSAI dan Tim mandatangi mantan Ketua BPD yang menjabat semenjak 2022 hingga November 2024.” Ironisnya ketua BPD desa Bunut mengaku tidak pernah dilibatkan, dan tidak tau menau terkait alokasi Dana Desa selama beliau menjabat selaku ketua BPD.

Selanjutnya tim melanjutkan pertanyaan terkait siapa ketua karang taruna desa Bunut BPD juga tidak tau siapa ketua karang Taruna, bahkan beliau mengatakan tidak ada Karang Taruna di desanya, tim juga menanyakan terkait penyaluran dana desa untuk Bidang kesehatan desa, apakah sudah disalurkan ke bidan desa, beliau juga mengaku tidak tau.” jelasnya.

Sepulangnya dari rumah ketua BPD Tim LSM menelpon Bidan Desa BUNUT Bidan Desa menerangkan bahwa beliau juga tidak pernah merasa menerima Dana dari oknum kades untuk disalurkan ke bidang kesehatan, bahkan ibu Bidan juga pernah diminta uang jasa oleh kadernya, pada saat itu ibu bidan desa tidak punya uang, lalu ibu bidan memintakan uang jasa kader yang sudah membantunya ke bapak kades, bapak kades memberikan uang 50 ribu rupiah sambil marah-marah.” ungakp ibu bidan.

Dana yang digelontorkan dari pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat itu diduga tidak direalisasikan oleh oknum kepala desa Bunut tersebut, pasalnya beberapa dana didudaga dimaling oleh oknum kepala desa mulai dari ketahanan Pangan yang dianggarkan ratusan juta rupiah selama 3 tahun 2022, 2023 dan 2024 masyarakat merasa tidak pernah menikmati, bahkan ironinya masyarakat tidak tau kalo ada dana desa untuk ketahanan pangan pertanyaannya kemana aliran dana ketahanan pangan tersebut.

Bapak Indra Wahyudi saja tidak mengetahui padehal beliau adalah ketua Badan Pemusyawatan Desa (BPD) sebagai mitra kades, terkait realisasi dana desa tersebut. Juga Dana untuk Sub bidang kesehatan juga tidak jelas, masyarakat tidak pernah menikmati. Bidan Desa yang seharusnya menerima dana yang dianggarkan untuk direalisasikan ke masyarakat, ibu Bidanpun tidak tau, bahkan dari mulai menjabat sebagai bidan Desa dari tahun 2020 hingga sekarang ibu bidan tidak pernah menerima dana tersebut.

Belum lagi tercium aroma korupsi mark up Realisasi Mck/Wc 2023 sebanyak 5 unit yang bersumber dari dana desa senilai Rp 104.000.000 apakah benar pembuatan MCK/WC menelan dana sebanyak itu, dan untuk melengkapakan alat bukti laporan. Tim LSM KGSAI akan mengumpulkan bukti-bukti tambahan.” tandasnya.

(YA/Tim).

banner banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *